Memulai sering kali menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Salah satu alasannya karena risiko kegagalan yang menghantui. Dalam lingkup pelaku usaha pemula, misalnya, gagal setelah mencurahkan waktu, tenaga, pikiran, hingga uang yang tidak sedikit memiliki peluang sama besarnya dengan berhasil. Meski sudah menyiapkan sumber daya dan teknologi mumpuni seperti aplikasi kasir online untuk membantu kelancaran transaksi bisnis, jangan lupa buat mengabaikan beberapa mitos memulai bisnis berikut!
Menciptakan sesuatu yang baru
Tidak sedikit orang mengira bahwa bisnis yang sukses berawal dari inovasi atau sesuatu yang baru. Padahal, skill atau kemampuan utama yang dibutuhkan seorang enterpreneur (pebisnis) adalah pemecahan masalah serta kejelian melihat fenomena di sekitar. Jadi, memulai bisnis itu tidak selalu harus berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum ada. Sebaliknya, menjadi pengusaha itu paling enak berawal dari memecahkan masalah kecil atau sederhana yang ada di sekitarmu.
Harus dimulai dari usia muda
Usia yang muda memang bisa memberikan tenggat waktu yang panjang untuk membangun sebuah usaha. Namun, ini bukan berarti orang dengan usia lebih matang itu sudah terlambat untuk memulai bisnis. Justru, usia yang lebih tua mungkin sudah mengantongi lebih banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang bisa diaplikasikan ketika membuka sebuah bisnis. Melansir dari Glints, hal-hal seperti kemampuan mendapatkan modal, faktor sosial budaya, hingga tempat tinggal juga mungkin lebih berpengaruh daripada sekadar usia muda.
Hanya ekstrover yang akan berhasil
Orang ekstrover sering dijelaskan sebagai manusia yang bersemangat atau mendapatkan banyak energi ketika bertemu muka atau bercengkerama dengan orang lain. Karena ini, tidak sedikit juga mitos tentang memulai bisnis yang menganggap pengusaha itu hanya untuk orang-orang dengan kepribadian ekstrover; mengingat mereka akan lebih mudah bersosialisasi dengan mitra dan kolega. Kenyataannya, orang introver pun bisa sukses menjadi pebisnis jika tahu celah atau cara berinteraksi dengan kolega yang tepat dengan dirinya sendiri.
Mahir dengan teknologi
Dunia digital yang kian dinamis membuat orang-orang banyak mengandalkan perangkat-perangkat elektronik untuk membantu kelancaran bisnisnya. Hal ini jugalah yang membuat banyak orang menganggap bahwa untuk memulai bisnis, seseorang perlu mahir dengan teknologi terlebih dahulu.
Nyatanya, kemahiran dengan teknologi adalah faktor kesekian dan bisa dilakukan seiring dengan menjalankan bisnis. Mitos ini juga bisa terbantahkan apabila pebisnis pemula menggunakan bantuan-bantuan teknologi yang tepat, seperti aplikasi kasir daring (online) yang akan membantu kelancaran transaksi serta kerapian inventaris bisnis.
Gimana? Siap menjadi pengusaha sukses yang mau mengabaikan mitos dan fokus pada masalah di lapangan serta solusinya?