Afinitor adalah nama dagang untuk obat yang mengandung everolimus, sebuah inhibitor mTOR (mechanistic target of rapamycin). Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker serta kondisi non-kanker tertentu. Afinitor bekerja dengan menghambat pertumbuhan sel tumor dan mengurangi suplai darah yang dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel kanker.
Namun, seperti halnya obat kuat lainnya, penggunaan Afinitor harus diawasi secara ketat karena memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.
Kegunaan Afinitor
- Kanker Payudara
Afinitor sering digunakan bersama dengan terapi hormonal untuk mengobati kanker payudara pada wanita pasca-menopause. Terutama, ini digunakan pada kasus kanker payudara tipe HER2-negatif dan hormon reseptor-positif yang tidak merespons pengobatan lain. - Tumor Neuroendokrin
Afinitor efektif dalam mengobati tumor neuroendokrin, termasuk yang berasal dari pankreas, paru-paru, atau saluran pencernaan. Tumor jenis ini sering kali sulit diobati, sehingga Afinitor memberikan alternatif bagi pasien yang tidak cocok dengan kemoterapi standar. - Kanker Ginjal
Afinitor juga digunakan untuk mengobati kanker ginjal stadium lanjut, terutama setelah pengobatan lain gagal menunjukkan hasil yang efektif. - Astrositoma Subependimal Sel Raksasa (SEGA)
Pada pasien dengan tuberous sclerosis complex (TSC), Afinitor digunakan untuk mengobati astrositoma subependimal sel raksasa (SEGA), yang merupakan jenis tumor otak non-kanker. - Angiomyolipoma Ginjal
Selain itu, pada pasien dengan TSC, Afinitor bisa digunakan untuk mengobati angiomyolipoma ginjal, yang merupakan tumor non-kanker pada ginjal. - Penyakit Lain
Selain kanker, Afinitor juga digunakan untuk mengatasi masalah non-kanker lainnya, seperti epilepsi yang terkait dengan TSC. Obat ini bekerja dengan menekan aktivitas berlebihan pada jalur seluler yang memicu pertumbuhan sel abnormal.
Cara Kerja Afinitor
Afinitor bekerja dengan menghambat protein mTOR, yang berperan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel. Dengan menghambat protein ini, Afinitor memperlambat perkembangan sel tumor dan mengurangi suplai darah yang diperlukan untuk menopang pertumbuhan tumor.
Hal ini membantu mengontrol penyebaran kanker dan, dalam beberapa kasus, mengecilkan ukuran tumor.
Efek Samping Afinitor
Penggunaan Afinitor dapat menimbulkan berbagai efek samping, yang tingkat keparahannya bervariasi antara pasien. Berikut beberapa efek samping yang umum dialami:
- Masalah Sistem Pencernaan
Pengguna Afinitor sering melaporkan mengalami mual, diare, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Masalah pencernaan ini dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan jika tidak diatasi. - Penyakit Mulut
Salah satu efek samping yang paling umum adalah munculnya sariawan atau luka di mulut. Luka ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat makan atau minum. - Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
Karena Afinitor bekerja dengan menghambat pertumbuhan sel, obat ini juga bisa mengganggu produksi sel-sel kekebalan tubuh. Akibatnya, pengguna lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi paru-paru, kulit, dan saluran kemih. - Gangguan Pernafasan
Beberapa pasien yang menggunakan Afinitor mengalami masalah pernapasan seperti batuk kering, sesak napas, atau radang paru-paru. Jika masalah pernapasan ini tidak segera diatasi, dapat memicu kondisi yang lebih serius. - Kelelahan
Kelelahan adalah efek samping lain yang sering dilaporkan oleh pengguna Afinitor. Kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup pasien. - Hiperglikemia dan Diabetes
Afinitor dapat meningkatkan kadar gula darah, yang bisa memperburuk atau memicu diabetes pada beberapa pasien. Oleh karena itu, pasien dengan riwayat diabetes perlu melakukan pemantauan gula darah secara teratur selama menggunakan obat ini. - Gangguan Fungsi Ginjal
Pada beberapa kasus, penggunaan Afinitor dapat mempengaruhi fungsi ginjal, menyebabkan peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Pemantauan fungsi ginjal secara rutin sangat penting, terutama bagi pasien yang sudah memiliki gangguan ginjal.
Afinitor adalah obat yang efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker dan kondisi non-kanker tertentu, terutama yang tidak merespons pengobatan standar.
Namun, penggunaannya harus diawasi secara ketat oleh dokter karena efek samping yang cukup signifikan. Pasien yang menggunakan Afinitor perlu memantau kesehatannya secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikabngada.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).