Renovasi atau membangun rumah adalah proyek besar yang seringkali membuat anggaran membengkak di luar dugaan. Salah satu pos pengeluaran terbesar tidak lain adalah belanja material. Kunjungan ke Toko Bangunan bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dengan ribuan jenis produk, merek, dan tingkatan kualitas.
Tanpa strategi yang cerdas, Anda bisa dengan mudah menghabiskan lebih banyak uang dari yang seharusnya atau, lebih buruk lagi, membeli material yang salah dan berkualitas rendah.
Namun jangan khawatir, dengan sedikit perencanaan, Anda bisa menjadi pembeli yang cerdas. Berikut adalah 7 tips praktis yang akan membantu Anda berbelanja di toko bangunan secara lebih hemat, efisien, dan tepat guna.
1. Buat Daftar Kebutuhan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang Rinci
Ini adalah langkah paling fundamental. Jangan pernah datang ke toko bangunan hanya dengan gagasan “Saya mau renovasi dapur”.
Bekerjasamalah dengan tukang atau kontraktor Anda untuk membuat daftar material yang spesifik dan terperinci, lengkap dengan jumlah atau volume yang dibutuhkan (misalnya, berapa sak semen, berapa batang besi, berapa meter persegi keramik). Setelah itu, susun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sederhana untuk menjadi patokan harga Anda.
2. Lakukan Survei dan Bandingkan Harga di Beberapa Toko
Jangan terpaku pada satu toko langganan saja, terutama untuk pembelian dalam jumlah besar. Luangkan waktu untuk menelepon atau mengunjungi setidaknya 2-3 toko bangunan di area Anda untuk membandingkan harga barang-barang utama seperti semen, besi, dan bata.
Perbedaan harga beberapa ribu rupiah per item bisa menjadi penghematan jutaan rupiah jika dikalikan dalam volume besar.
3. Pahami Kualitas Material, Jangan Hanya Terpaku pada Harga Murah
Harga murah memang menggoda, tetapi untuk bahan bangunan, kualitas seringkali sebanding dengan harga. Material berkualitas rendah bisa berakibat fatal bagi keamanan dan keawetan bangunan Anda.
- Keramik: Perhatikan grade atau KW-nya (KW1, KW2, KW3). Keramik KW1 memiliki presisi ukuran dan tingkat kerataan terbaik.
- Besi Beton: Pastikan besi memiliki label SNI dan ukurannya sesuai (tidak “banci” atau lebih kecil dari standar).
- Semen: Gunakan merek-merek yang sudah teruji kualitasnya untuk struktur utama. Ingat, menghemat sedikit di awal dengan membeli material berkualitas rendah bisa berujung pada biaya perbaikan yang jauh lebih mahal di kemudian hari.
4. Beli Material Secara Bertahap Sesuai Progres Pengerjaan
Hindari membeli semua material sekaligus di awal proyek. Hal ini dapat menyebabkan masalah penyimpanan di lokasi proyek, risiko kerusakan, atau bahkan kehilangan.
Belilah material sesuai dengan tahapan kerja yang sedang berlangsung. Misalnya, beli semen, pasir, dan besi saat pekerjaan pondasi dan struktur. Beli keramik dan cat saat proyek sudah memasuki tahap finishing.
5. Manfaatkan Hubungan Baik dengan Toko Langganan
Meskipun disarankan untuk membandingkan harga, membangun hubungan baik dengan satu atau dua toko bangunan langganan juga memiliki keuntungan.
Jika Anda dianggap sebagai pelanggan setia, pemilik toko mungkin akan lebih fleksibel dalam memberikan diskon, bersedia menerima pengembalian barang sisa (dengan syarat tertentu), atau memberikan prioritas dalam pengiriman.
6. Pertimbangkan Membeli dalam Jumlah Besar untuk Diskon
Untuk material yang kebutuhannya sudah pasti dan dalam jumlah besar (seperti semen atau bata), tanyakan apakah ada harga khusus jika Anda membeli dalam satu partai besar.
Banyak toko bangunan memberikan potongan harga untuk pembelian grosir. Ini juga menghemat ongkos kirim karena tidak perlu bolak-balik.
7. Selalu Ajak atau Komunikasi dengan Tukang Kepercayaan Anda
Tukang atau mandor Anda adalah partner belanja terbaik. Mereka lebih paham tentang istilah teknis, kualitas material di lapangan, dan merek-merek mana yang sudah terbukti andal. Sebelum membeli, diskusikan pilihan Anda dengan mereka.
Terkadang mereka juga memiliki rekomendasi toko bangunan dengan harga yang lebih baik. Salah membeli satu jenis material itu seperti salah memasang satu kancing baju; dampaknya akan terasa sampai akhir dan membuat keseluruhan penampilan (proyek) menjadi tidak sempurna.
Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen domestik merupakan salah satu indikator penting dari aktivitas konstruksi. Fluktuasi harga komoditas utama seperti semen dan baja sangat mempengaruhi total anggaran proyek. Dengan berbelanja secara cerdas, Anda bisa memitigasi dampak dari fluktuasi harga ini.
Berbelanja bahan bangunan tidak harus menjadi proses yang boros dan membingungkan. Dengan perencanaan yang matang, riset, dan komunikasi yang baik, Anda dapat memastikan setiap rupiah yang Anda keluarkan memberikan nilai maksimal untuk rumah impian Anda.
Setelah memastikan material Anda berkualitas, jangan lupakan pentingnya perkakas yang andal untuk para pekerja. Kualitas pengerjaan sangat dipengaruhi oleh alat yang digunakan.
Pastikan Anda melengkapi kebutuhan proyek dengan perkakas tangan berkualitas yang bisa Anda temukan di berbagai Toko Bangunan. Untuk pilihan perkakas yang presisi dan tahan lama, pertimbangkan produk-produk dari HASSTON.