Beberapa bulan ke depan masyarakat Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024. Semakin dengan dengan masa pemilu,, mau tidak mau, tradisi politik uang kembali marak terjadi disekitar kita, tanpa kita sadari.
Bahkan hal-hal yang biasa terjadi di sekitar kita bisa saja dimanfaatkan sebagai sarana atau modus untuk melakukan politik uang juga lho.
Untuk bisa menghindari tindakan tidak terpuji dan masuk ke dalam tindakan korupsi ini, tentunya kita harus lebih dulu mengetahui modus yang digunakan oleh pelakunya. Lalu, apa saja, sih, modusnya? Berikut beberapa di antaranya:
1. Pemberian hadiah kepada pemilih
Beberapa oknum dalam partai, biasanya melakukan modus ini untuk meningkatkan perolehan suara. Cara yang digunakan pun terbilang cukup mudah.
Yaitu dengan mengiming-imingi calon pemilih yang biasanya berasal dari kalangan menengah kebawah untuk memilih calon tertentu dengan imbalan berupa uang, barang, bahkan paket data atau voucher internet.
2. Melakukan serangan fajar
Mirip dengan pemberian hadiah kepada pemilih sebelumnya. Namun biasanya serangan fajar dilakukan di pagi buta dengan cara mendatangi rumah warga untuk memilih calon tertentu.
Kemudian memberikan imbalan uang atau barang sebagai bentuk harapan bahwa penerima akan membalas dengan memberikan suaranya ketika pemilu diadakan.
3. Pemberian beasiswa kepada pelajar
Cara ini juga tidak terlalu berbeda secara garis besar. Namun biasanya target yang dipilih adalah pelajar atau mahasiswa dengan cara pemberian bantuan dana atau beasiswa. Tentunya hal ini dilakukan untuk menarik simpati para pelajar supaya memilih si pemberi dana tersebut.
4. Pemberian sumbangan berupa sembako ke ibu rumah tangga
Menjelang Pemilu, tidak sedikit juga bakal calon yang kemudian melakukan program bagi-bagi sembako secara gratis. Meski terbilang gratis, tentunya terdapat harapan si pemberi supaya orang-orang terutama ibu-ibu yang mendapat sembako agar tertarik untuk memilih dirinya nanti ketika Pemilu tiba.
5. Memberikan layanan atau aktivitas seperti pertandingan olahraga
Selain pemberian sembako, mendekati Pemilu juga biasanya diadakan event-event tertentu yang seringkali berkaitan dengan olahraga. Entah itu pertandingan bola antar kecamatan, pertandingan catur, basket, voli, dan semacamnya yang biasanya diadakan oleh partai atau calon tertentu. Tentu saja event ini diadakan agar banyak orang yang tertarik memilih calon tersebut ketika pemilihan nanti.
6. Bakti sosial dengan embel-embel atribut partai
Jika kita perhatikan, menjelang Pemilu juga akan mulai bertebaran bakti sosial yang dilakukan banyak calon. Selain untuk keperluan elektabilitas, hal ini juga membuat orang-orang semakin semangat atau tertarik memilih calon tersebut.
Bakti sosial yang diadakan pun tidak luput dari atribut partai, salah satu contohnya seperti pembagian baju partai kepada kalangan menengah kebawah yang sering kali kita lihat di jalanan.
Selain modus-modus yang ada di atas, biasanya beberapa kandidat juga akan memberikan janji-janji manis tentang proyek-proyek pemerintah yang akan mereka jalankan jika nantinya mereka terpilih.
Jadi jangan sampai kalian mudah tergiur dengan janji-janji manis dari bakal calon yang ikut serta dalam Pemilu nanti ya, tetap lakukan pengecekan terhadap rekam jejak setiap calonnya.
Itulah modus-modus yang biasanya dilakukan oleh beberapa kandidat mendekati masa-masa Pemilu. Sebisa mungkin hindari praktik tersebut dan jangan terlibat di dalamnya.
Untuk lebih memahami pentingnya politik cerdas berintegritas kalian bisa mengakses laman ACLC KPK. Selain informasi mengenai politik berintegritas, ACLC KPK juga memiliki informasi mengenai nilai integritas dan sikap antikorupsi yang penting untuk dimiliki. Semoga bermanfaat.
References:
https://jateng.bawaslu.go.id/2021/08/29/fenomena-politik-uang/